Cuaca Dingin Tak Mampu Memadamkan Api Semangat Peserta Jumbara V PMR PMI Bali

BULELENG – Kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) V Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali 2025 yang dilaksanakan di kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, berlangsung di tengah cuaca yang cukup ekstrem. Suhu udara yang turun hingga mencapai 15 derajat Celsius menjadi tantangan baru bagi para peserta, terutama mereka yang berasal dari wilayah panas seperti Karangasem, Badung, Klungkung, Gianyar, Denpasar, Tabanan, Bangli, dan Jembrana.

JUMBARA yang diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 24 Juli 2025 ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Selain menjadi ajang pengembangan keterampilan dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan, kegiatan ini juga menjadi wadah pelatihan fisik dan mental, terutama dalam menghadapi lingkungan dan kondisi alam yang tidak biasa.

“Kami yang terbiasa dengan suhu panas, begitu tiba di Pancasari langsung merasa kaget dengan cuaca yang sangat dingin. Saat bernafas saja sampai beruap saking dinginnya,” ujar Gusti, peserta dari Gianyar.

Sebagian besar peserta mengaku belum terbiasa dengan suhu dingin pegunungan. Kondisi ini membuat mereka harus beradaptasi secara cepat agar tetap bisa mengikuti seluruh kegiatan dengan baik. Beberapa peserta mengeluh kesulitan tidur karena suhu udara turun drastis di malam hari.

Sebagai bentuk adaptasi, para peserta menggunakan pakaian berlapis, membawa jaket tebal, kaos kaki, syal, topi dan minyak kayu putih, serta membuat minuman yang menghangatkan tubuh.

“Dengan cuaca Buleleng yang dingin pastinya saya harus mempersiapkan banyak hal sebelum kesini, mulai dari mencari tahu informasi cuaca di internet, mempersiapkan jaket, minyak hangat, topi, dan lain sebagainya yang bisa membantu saya untuk mengatasi cuaca dingin ini,” ungkap Gek Sekar, peserta asal Karangasem.

Meskipun cuaca menjadi tantangan tersendiri, peserta tetap semangat mengikuti kegiatan. Adapun kegiatan yang diikuti peserta antara lain, youth station, jurnalistik remaja, sentra kapasitas, kewirausahaan sosial, think talk, youth corner, dan berbagai kegiatan persahabatan lainnya.

Perubahan suhu yang signifikan di Pancasari menjadi bagian penting dari proses pembelajaran selama kegiatan berlangsung. Para peserta tidak hanya diuji dari sisi kemampuan teknis, tetapi juga dari kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi kondisi yang tidak familiar. Namun, melalui kerja sama, solidaritas, dan kesiapan menghadapi kondisi yang tidak biasa, para peserta mampu beradaptasi dengan baik dan tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat. JUMBARA ini bukan hanya tentang kompetisi atau keterampilan teknis, tetapi juga tentang kesiapan menjadi relawan yang tangguh di berbagai situasi dan kondisi.

Penulis : Tim Jurnalistik PMR Kontingen Buleleng

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *